Antara percaya gag percaya.
Kehilangan dia untuk selamanya.
Semoga dia berbahagia di sana.
4 Juni 2010 (4 6 10).
Hari itu hari jumat. Jumat magrib,
Sahabatku “Ina Uci” ngasih kabar kalau dia kecelakaan
Kaget!
Aku berdoa semoga dia baik-baik saja.
Masih dalam keadaan was-was dan khawatir aku berusaha tidur.
Jam 3 pagi, Ibu menelepon dan kasih tahu kalau dia sudah meninggal
Shock!! Tidak percaya.
Teringat kenangan-kenangan lalu bersama dia.
Teringat juga hari sebelumnya aku liat dia untuk terakhir kalinya.
Bercucuran air mata tidak terbendug lagi.
Aku ingin kesana.
Tapi apa yang bisa kulakukan.
Tidak mungkin.
Aku hanya bisa berdoa. Semoga dia diterima di sisi_Nya. Amin.
Aku diam, gag banyak bicara.
Aku menahan air mata, supaya tidak terlihat sama ayah.
Di dekolah pun masih diam.
Padahal ada Inez waktu itu.
Akhirnya setelah Ina Uci datang aku menangis sejadi-jadinya.
Melepaskan seluruh kepedihan yang aku tahankan tentang kenyataan yang
begitu pahit untuk aku terima.
Seharian itu aku hanya menangis. Menangis. Menangis.
No comments:
Post a Comment